Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dipaksa sadar -kacamata

Sudah 3 minggu ini tanpa menggunakan kacamata. Kacamata saya entah sedang berada dimana (?). Saat ini, mata saya kurang begitu baik melihat sekitar, sesekali jelas, sesekali tidak :') apalagi membaca. Dari kejadian ini, saya dipaksa sadar bahwa betapa begitu berartinya kacamata, ya baru menyadari ketika sudah tidak ada. Saat masih ada,  terlalu menganggapnya tidak penting (dan menjadi suatu kewajaran saja kehadirannya) sehingga bisa sampai terlupa, dan tak pernah dipedulikan. Terbukti, menaruhnya saja sembarangan, hanya dicari saat perlu saja, betapa penuh kepentingannya saya.


Terlepas dari soal kacamata, inti yang sangat luar biasa sebenar adalah keberadaan sepasang mata yang diberikanNya (ini gratis) sesuai kegunaan, seberapa sadar dalam hari ke hari, bahwa mata yang dititipkan ini, dapat berfuggsi untuk melihat, dapat membedakan warna, dari hijau gelap hingga terang, dari mulai warna merah hingga memudar dan juga jingga, bisa mengamati sekitar, merasakan dan memaknai hadirnya matahari terbit, datangnya pagi, siang, senja dan malam menyaksikan bulan lengkap dengan bintang diatas sana (*keren banget engga sih). Terima kasih Engkau Allah telah titipkan sepasang MATA yang dapat melihat.


Baiklah, saya akan cari lagi, ingat lagi dalam waktu satu minggu kedepan. Jika kacamata tidak saya temukan, saya harus menggantikannya dengan kacamata yang lain. Meski fungsinya sama, namun bisa saja akan ada sedikit berbeda. Sedikitnya, ada kenangan disana (weka weka weka). Kacamata yang lalu tentu berbeda waktu dalam usia kebersamaan. Kacamata yang baru (nanti) benar-benar baru bersama saya (masih bersih belum ada kenangan). Kacamata yang lalu, sudah hampir 1 tahun bersama saya. 

***Mata saya sudah 36 tahun bersama saya :')

Dan memang perlu dipaksa sadar untuk hal demikian. Semoga nanti bisa lebih mensyukuri atas apa yang sudah ada. Tidak mengabaikannya lagi, menaruh sembarangan dimana saja. 



Posting Komentar untuk "Dipaksa sadar -kacamata"