Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tak perlukan teman menikmati senja

Senja, tak hanya tenang dalam kondisi sepi atau sunyi. Dalam kebisingan pun senja tetap menenangkan. Seolah jiwa dan pikiran berirama menyatu dan mengarahkan diri untuk sekedar sejenak tenang, beristirahat sejenak, berserah.

Menyandarkan kepala di sisi jendela kendaraan shutle yang sedang melaju menuju tempat tujuan saya. Saat melewati perjalanan dikala senja, senja yang dapat saya intip diantara sela-sela pepohonan pinggir jalan. Senja yang semakin melambat undur diri berganti gelap nya malam.

Dan tak perlukan teman untuk menikmati senja. Hanya saja saya sedikit ingat bahwa ada seseorang yang memahami saya, tentang mengerti bahwa senja itu menenangkan bagi saya. Seseorang itu dengan rela menawarkan apakah saya ingin ditemani melihat senja, walau pertanyaannya sambil senyum konyol. Saya paham maksudnya, mungkin dalam hati nya "haddeh ga penting banget lihat2 senja" :)
Namun karena dia memahami sisi saat tenang bagi saya, dan dia peduli dengan itu, begitulah dia suka menawarkan diri, walau terkesan baginya 'konyol'

Bagaimanapun dia, dan entah apakah dia masih ingat tentang salah satu kekonyolan itu, semoga dia lebih ringan jalani hari nya, yaaaah minimal tak.lagi terbebani dengan tawaran pertanyaan yang dia siapkan setiap menuju senja, "ayo, mau menikmati senja hari ini? Perlu ditemani?"

:)

Posting Komentar untuk "Tak perlukan teman menikmati senja"