Kehidupan, Kebutuhan dan Kemampuan
Kehidupan harus tetap berjalan.
Seperti itulah mereka pun berharap semua baik-baik saja, membahagiakan keluarga, istri, suami, dan anak-anak. Saya paham arti suatu kebutuhan, arti suatu hadirnya bahagia dalam suatu keluarga, salah satu nya terpenuhi nya kebutuhan keluarga dengan memberikan apa yang mereka mampu.
Bekerja, merupakan salah satu manusia bertahan hidup. Bekerja untuk mendapatkan penghasilan, dengan tujuan membahagiakan yang mereka cintai. Keluarga, orang tua, pasangan, dan anak-anak.
Walau mungkin memang tak semua sama, memiliki tujuan tulus untuk keluarga, beraneka manusia dengan beraneka niat dalam penggunaan penghasilannya.
Terkadang saya gemas melihat yang tidak begitu semangat dalam pencapaian jalan rejeki. Bukan juga saya yang sudah termasuk sangat semangat, tidak seperti itu juga. Saya hanya melakukan yang baik, semampu saya apa yang saya bisa. Toh, saya juga dalam keluarga sangat jauh belum menjadi istri dan Ibu yang baik.
Entah ada suatu keyakinan, jika kita semua sama-sama memiliki niat baik, maka hasilnya juga baik.
Dihadapkan pada situasi yang serba menekan perasaan, pertimbangan yang tak mudah. Saya berharap Allah selalu menunjukkan jalan kebaikan untuk semua.
Disisi lain saya berharap dapat keluar dalam situasi ini. Namun disisi lain juga, begitu seperti pecundang nya saya, meninggalkan kondisi yang sudah jelas ini bukan juga kemauan satu atau dua orang. Tak ada yang mengingkan kondisi ini semua. Dan apakah dalam kondisi seperti itu, kemudian saya keluar begitu saja. Namun saya sendiri mendekati batas patah, batas maksimal kemampuan saya.
:'(
Seperti itulah mereka pun berharap semua baik-baik saja, membahagiakan keluarga, istri, suami, dan anak-anak. Saya paham arti suatu kebutuhan, arti suatu hadirnya bahagia dalam suatu keluarga, salah satu nya terpenuhi nya kebutuhan keluarga dengan memberikan apa yang mereka mampu.
Bekerja, merupakan salah satu manusia bertahan hidup. Bekerja untuk mendapatkan penghasilan, dengan tujuan membahagiakan yang mereka cintai. Keluarga, orang tua, pasangan, dan anak-anak.
Walau mungkin memang tak semua sama, memiliki tujuan tulus untuk keluarga, beraneka manusia dengan beraneka niat dalam penggunaan penghasilannya.
Terkadang saya gemas melihat yang tidak begitu semangat dalam pencapaian jalan rejeki. Bukan juga saya yang sudah termasuk sangat semangat, tidak seperti itu juga. Saya hanya melakukan yang baik, semampu saya apa yang saya bisa. Toh, saya juga dalam keluarga sangat jauh belum menjadi istri dan Ibu yang baik.
Entah ada suatu keyakinan, jika kita semua sama-sama memiliki niat baik, maka hasilnya juga baik.
Dihadapkan pada situasi yang serba menekan perasaan, pertimbangan yang tak mudah. Saya berharap Allah selalu menunjukkan jalan kebaikan untuk semua.
Disisi lain saya berharap dapat keluar dalam situasi ini. Namun disisi lain juga, begitu seperti pecundang nya saya, meninggalkan kondisi yang sudah jelas ini bukan juga kemauan satu atau dua orang. Tak ada yang mengingkan kondisi ini semua. Dan apakah dalam kondisi seperti itu, kemudian saya keluar begitu saja. Namun saya sendiri mendekati batas patah, batas maksimal kemampuan saya.
:'(
Posting Komentar untuk "Kehidupan, Kebutuhan dan Kemampuan"