Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa iya seremeh itu?!.

Berbicara Place, tidak ada habisnya (mengeluhkan ini itu dalam diskusi pikiran dan jiwa) selama masih dengan cara pandang yang lama, akan demikian. Saya jenuh. Saya sudah tidak menikmati lagi. Benar memang kondisi atasan itu sangat berpengaruh, entah ya saya pikir di sini sudah tidak ada suatu hal yang menjadikan tumbuh, dibiarkan begitu saja, dan tumbuh dengan sendirinya. Apakah itu sebenarnya baik atau tidak, entah. Dan apakah itu benar tumbuh atau kering, layu dan mati. Entah juga. Tidak peduli, tidak mau tahu. Seperti peduli namun hakikatnya kosong. Kemudian semua berharap menjadi kokoh dan segar. Sepertinya mendekati ketidak mungkinan. Menyiramnya pun tak rutin, dibiarkan begitu saja oleh sengatan sinar matahari, dipikir sudah cukup dengan demikian. Selagi mungkin pikirnya dibayar setia bulan, dan selagi itulah dirasa sudah cukup untuk bisa bertumbuh. Dirasa selesailah tanggung jawab segala ikatan aksi reaksi hubungan sesama di dalam organisasi. 

segar

Saya sungguh merasakan bahwa arogansi kalimat yang sering digadang-gadang adalah "sudah dibayar gaji kok!!" ini begitu kuat di sini, di tempat ini. Apa iya seremeh itu ya "kami" dalam karya - karya kami?!. 

Dan saya tidak demikian. Jika memang Anda - Anda beranggapan kami seharga nilai bulanan yang Anda - Anda bayarkan, memang nampaknya kita sudah tidak sejalan.


#fiksi_parapekarya


Posting Komentar untuk "Apa iya seremeh itu?!."