Pada Bukit (ke-4)
Sepi,... tanpa keramaian
Sunyi,... tanpa suara kegaduhan -hanya ada merdu nya angin, berirama dan ini sangat menenangkan,
Duduk dan kemudian merebahkan diri diatas dedaunan pinus yang terjatuh ditanah,
Bau tanah yang selalu aku rindukan disaat aku berada di kota.
Aku enggan pulang dan kembali ,-
Sepertinya selalu kurang waktu untuk dapat sekedar bersama dengan pepohonan, tanah dan hembusan angin.
Dan semakin jatuh cinta dengan apa yang ada dihutan ini ketika senja mulai datang, ia mulai menebarkan segala keromantisannya dibalik pepohonan, oranye yang teduh.
Sunyi,... tanpa suara kegaduhan -hanya ada merdu nya angin, berirama dan ini sangat menenangkan,
Duduk dan kemudian merebahkan diri diatas dedaunan pinus yang terjatuh ditanah,
Bau tanah yang selalu aku rindukan disaat aku berada di kota.
Aku enggan pulang dan kembali ,-
Sepertinya selalu kurang waktu untuk dapat sekedar bersama dengan pepohonan, tanah dan hembusan angin.
Dan semakin jatuh cinta dengan apa yang ada dihutan ini ketika senja mulai datang, ia mulai menebarkan segala keromantisannya dibalik pepohonan, oranye yang teduh.
Posting Komentar untuk "Pada Bukit (ke-4)"