Sosok itu layaknya seorang tokoh dalam novel_02
.................
Tibalah sudah ia di salah satu terminal ibu kota 'Jakarta',
.................. lama tak menghirup udara kota,
Udara penuh asap kendaraan-entah metromini, motor, mobil mewah sampai dengan container - container besar yang berlalu lalang. Udara kota yang identik dengan "perjuangan dan kerasnya kehidupan",
Dalam tenangnya, ia kembali melangkah tanpa lelah, biarpun sebenarnya ia hampir rebah. Ah tidak, perjalanan insyaAllah masih panjang___ teringatlah ia dengan lekukan lekukan garis di wajah kedua orang tuanya. "Emak,... dan Bapak sudah mulai senja, semoga upaya ku kali ini diridhoi oleh Nya, semoga apa yang diharapkan Emak dan Bapak terwujud dan harapan mereka terus menjadi doa untuk ku"
Sejenak terdiam dan duduk di sudut terminal ditemani sebotol air mineral dingin, air mineral yang perlu berpikir 2 kali kala ia akan membeli nya, karena uang yang begitu pas-pasan yang ia miliki. Tapi apa mau dikata, tenggorokan sudah mulai diakrabi dengan rasa dahaga.
Kembali melamunkan banyak hal. Hingga sudah tak kuat lagi rasanya untuk "bangun", bangun dari lamunan dan impian. Mungkin lamunan yang terlalu berat, ataukah banyaknya keinginan yang sebenarnya tidak terlalu penting untuk diinginkan. Atau memang ia sedang menjadi lelaki galau (LeGaL-Lelaki Galau)
Tiga hari sudah ia kembali di ibu kota, bertinggal di kost kost-an. Tempat kost bukan dengan status "lunas" atau "hutang". Tapi status yang sementara ini cukup untuk menyegarkan isi kantong nya, tempat kost dengan status "nebeng". Bersyukur, seorang teman berbaik hati dan memahami kondisi nya.
Malam ini ia beristirahat lebih awal, agar keesokan hari bisa memenuhi pertemuan yang telah disepakati. Pertemuan dengan Bapak pemilik konsultan, ya..singkat kata, ia akan "melamar pekerjaan di tempat Bapak itu" , selain ia telah secara global menyampaikan "proposal - ide" nya melalui email. Proposal yang ia susun saat ia berada di desa nya.
............bersambung
*sumber: warta kota (maaf... TR belum sempat ambil gambar ) |
.................. lama tak menghirup udara kota,
Udara penuh asap kendaraan-entah metromini, motor, mobil mewah sampai dengan container - container besar yang berlalu lalang. Udara kota yang identik dengan "perjuangan dan kerasnya kehidupan",
Dalam tenangnya, ia kembali melangkah tanpa lelah, biarpun sebenarnya ia hampir rebah. Ah tidak, perjalanan insyaAllah masih panjang___ teringatlah ia dengan lekukan lekukan garis di wajah kedua orang tuanya. "Emak,... dan Bapak sudah mulai senja, semoga upaya ku kali ini diridhoi oleh Nya, semoga apa yang diharapkan Emak dan Bapak terwujud dan harapan mereka terus menjadi doa untuk ku"
Sejenak terdiam dan duduk di sudut terminal ditemani sebotol air mineral dingin, air mineral yang perlu berpikir 2 kali kala ia akan membeli nya, karena uang yang begitu pas-pasan yang ia miliki. Tapi apa mau dikata, tenggorokan sudah mulai diakrabi dengan rasa dahaga.
Kembali melamunkan banyak hal. Hingga sudah tak kuat lagi rasanya untuk "bangun", bangun dari lamunan dan impian. Mungkin lamunan yang terlalu berat, ataukah banyaknya keinginan yang sebenarnya tidak terlalu penting untuk diinginkan. Atau memang ia sedang menjadi lelaki galau (LeGaL-Lelaki Galau)
Tiga hari sudah ia kembali di ibu kota, bertinggal di kost kost-an. Tempat kost bukan dengan status "lunas" atau "hutang". Tapi status yang sementara ini cukup untuk menyegarkan isi kantong nya, tempat kost dengan status "nebeng". Bersyukur, seorang teman berbaik hati dan memahami kondisi nya.
Malam ini ia beristirahat lebih awal, agar keesokan hari bisa memenuhi pertemuan yang telah disepakati. Pertemuan dengan Bapak pemilik konsultan, ya..singkat kata, ia akan "melamar pekerjaan di tempat Bapak itu" , selain ia telah secara global menyampaikan "proposal - ide" nya melalui email. Proposal yang ia susun saat ia berada di desa nya.
............bersambung
2 komentar untuk "Sosok itu layaknya seorang tokoh dalam novel_02"
for example, this song maybe...
http://www.youtube.com/watch?v=wlK0erzBlGg